(10/11/2022) Seekor Sapi Qurban di Desa Telo Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan ditemukan terinfeksi Penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). 

Hal ini diketahui setelah dilakukan penyembelihan pada Sapi tersebut. Pada saat disembelih, Panitia Qurban Desa Telo melihat terdapat sedikit luka di mulut sapi yang diduga adalah Penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Panitia Qurban langsung menghentikan pekerjaan untuk Sapi tersebut.

Beberapa menit kemudian, mobil pengangkut tiba dan Panitia Qurban segera menggotong Sapi ke mobil.

Dilansir dari website Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara yang berjudul "Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Sumatera Utara, PMK atau dikenal juga sebagai Food and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus. Penyebab PMK yaitu virus tipe A dari family Picornaviridae, genus aphthovirus.

Masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit. Adapun jenis hewan yang rentan tertular yaitu sapi , kerbau, unta, gajah, rusa kambing, domba dan babi. Cara penularan PMK:

1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit);
2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll);
3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll);
4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)

Gejala hewan yang terserang PMK:

Yang paling umum adalah demam dan munculnya lepuh, bisul serta koreng pada mulut, lidah, hidung, kaki dan puting. Kemudian lesi atau kerusakan (ketidaknormalan) di bagian atau jaringan pada sela jari kaki.Ternak yang terinfeksi biasanya mengalami depresi, enggan bergerak, cairan hidung dan air liur berlebihan dan hilang nafsu makan. Akibatnya terjadi penurunan pada produksi susu, berat badan dan pertumbuhannya.

Dilansir dari health.detik.com dalam Konverensi Pers (9/5/2022), menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan "Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan jadi hampir tidak ada yang loncat kemanusia, khusus untuk virus mulut dan virus kuku ini adanya di hewan yang berkuku dua jadi sangat jarang yang lompat ke manusia, jadi tidak perlu kawatir dari sisi kesehatan manusianya". (RHN)